Cianjur -SapaNusantara-Henry Tjoa (59) ditemukan para pendaki dalam kondisi sudah meninggal dunia usai turun dari gunung, setelah berkemah di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP).
Jenazah Henry yang diketahui warga jakarta timur itu, kemudian dievakuasi ke RSUD Cimacan guna penanganan lebih lanjut.
Kepala Balai Besar TNGGP, Sapto Aji mengatakan, korban meninggal, Henry Tjoa sebelumnya diketahui mendaki bersama dua rekannya. Setelah berkemah dan bermalam, dia bersama rekannya kemudian turun.
"Korban naik ke Gunung Gede bersama dua orang temannya, melalui pintu Gunung Putri pada Senin pagi, 27 Mei 2024. Turunnya pada hari selasa sore, 28 Mei 2024 melalui pintu yang sama," kata Sapto Aji, Selasa, (28/05/2024).
Saat sampai di Pos Baru Gunung Putri, Henry memberitahukan kepada rekan-rekannya hendak ke toilet. Kedua rekannya pun menunggu Henry. Namun, tak kunjung keluar sehingga curiga dan mengecek keadaannya.
Alangkah kagetnya, saat ditemukan Henry dalam keadaan tergeletak dan dinyatakan meninggal.
"Sesaat setelah sampai di pintu keluar di Pos Baru Gunung Putri, Henry ke toilet untuk buang air, namun ditunggu temannya tidak juga keluar. Setelah dicek, ternyata sudah tergeletak di kamar mandi, lalu dicek tidak ada denyut nadi," paparnya.
Untuk proses selanjutnya, pihak TNGGP berkoordinasi dengan kepolisian sektor pacet. Setelah dilakukan indentifikasi jasad pria paruh baya ini dievakuasi ke rumah sakit.
"Selanjutnya kami berkoordinasi dengan Polsek Pacet untuk penanganan lebih lanjut, dan korban sudah dievakuasi ke RSUD Cimacan untuk dilakukan visum agar mengetahui penyebab kematiannya," tutup dia. (FTH)***
Belum ada komentar.